Saturday 10 October 2015

Ketika Sambac Jatuh Hati


"Janggut tipis dengan pakaian agamis, hijrahmu lebih manis ketimbang duniaku yang romantis"

Prunus, Cinta adalah fitrah yang Allah berikan kepada setiap manusia. Aku dan kamu adalah bagian darinya. Bukan bagaimana cara kita memperolehnya, tapi bagaimana cara kita menjaga hingga ke Jannah-Nya.

Dari Ibnu Abbas ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kami belum pernah melihat (obat yang mujarab bagi ) dua orang yang saling mencintai sebagaimana sebuah pernikahan.” (H.R.Ibnu Majah)

Jatuh cinta kepada selain-Mu, aku tidak tahu. Membangun cinta bersamamu, itu yang aku mau.
Kepadamu yang selalu aku semogakan, Semoga Allah juga mengiyakan.
Pada saatnya kelak, semoga mutlak cinta ini menjadi sebuah kehalalan.
Dan jika pada akhirnya Sang pemilik cinta berkehendak lain, semoga ini akan menjadi sebuah keikhlasan.

Baik-baiklah disana, Prunus. Jaga hatimu baik-baik. Jadilah Imam yang baik untuk siapapun kelak yang akan menjadi makmummu. Dan percayalah, engkau akan mendapatkan yang terbaik dari kebaikan yang engkau upayakan.


Dariku,

Sambac,
Melati yang menanti cinta sejati darimu, Prunus.



Wednesday 7 October 2015

Balada Princess Kost-A


Kost, Istana anak rantau dengan berjuta cerita di dalamnya.
Ada cerita, cinta, cita-cita, dan keluarga yang penuh makna dalam setiap perjalanannya.
Bersatu bersama manusia-manusia yang berbeda dalam satu atap bukan hal yang mudah. Di sanalah, kehidupan baru bermula. Tentang sebuah kamar, tentang sebuah lantai bahkan dinding-dinding yang akan menjadi babak baru dalam kehidupan nyata. 


Ya, inilah istana kita. Tidak terlalu buruk ketika seorang putri raja di dalam keluarganya harus tinggal di istana yang berbeda. Istana sebelumnya memang tidak begitu mewah dan mempesona di banding istananya sekarang. Tapi di istana sebelumnya lah sang putri selalu dikelilingi orang-orang yang ia sayangi dan cintai. Dan kini, ia akan menemukan cerita baru di setiap jengkal kehidupan di istana barunya.
Jauh dari keluarga adalah sebuah keharusan, ketika tuntutan mulai di pasrahkan. Entah itu sebagai pelajar atau sebagai pekerja luar kota.
Jauh dari orang tua atau keluarga bukan berarti menjamin kita menjadi pribadi mandiri yang tangguh dengan lingkungan yang baru. Namun di balik ketangguhan hidup terpisah dengan keluarga, mengharuskan anak kost untuk hidup secara mandiri.


Tentang cara bertahan hidup, Para Koster selalu memiliki beribu alibi untuk melakukannya. Mereka adalah para manajerial handal dalam mengatur siklus keuangan harian maupun bulanan.


Anak kost juga merupakan salah satu koki hebat untuk menciptakan berbagai menu masakan praktis nan dinamis (Baca saja: apa adanya -.-)
Bisa di bilang, mereka adalah kriteria calon menantu & istri ideal masa depan.


Perihal Ketangguhan, anak kost juga di tuntut untuk mampu menjaga dirinya sendiri. Terlebih perempuan, jauh dari pantauan orang tua, benar-benar harus ekstra dalam hal menjaga. Menjaga diri, menjaga lingkungan sekitarnya, dan juga menjaga hati.

Hilir mudik manusia yang masuk di kehidupan kita kadang memberikan pembelajaran berharga untuk bekal kedepannya. Tentang arti kekeluargaan, tentang arti kesabaran, berbagi, bersahabat dan bersama bertahan dalam tujuan yang berbeda. Menjadi anak kost adalah sebuah pilihan.
Jalani kehidupanmu sesuai skenario-Nya. Tatkala Sabar adalah kuncinya, Maka Bahagia adalah Hadiahnya.


Bu, Seindah apapun kehidupan sebagai seorang perantau, pada akhirnya dekat denganmu adalah yang terbaik.

-2015, Kost Apros-




Orenji


Dalam cerita kehidupan, ada kalanya apa yang Tuhan skenariokan tak sejalan dengan apa yang kita inginkan. Harapan terkadang mengecewakan, tapi percayalah Skenario Tuhan jauh lebih membahagiakan.



Cinta, bersama menempa rasa, Bersatu berprogress dalam kaidah-Nya. Ada cinta yang tak bisa di terka, terkadang, hati harus berupaya untuk bisa menjeratnya. Tapi apadaya, Cinta yang saling mencinta takbisa berbuat apa-apa tatkala Tuhan menginginkan 'dia' yang kamu cinta harus jatuh ke singgasana 'dia' yang lainnya.
Bukan setumpuk teori jika rasa yang belum bisa bersama akan bersama seiring berputarnya masa.
Pada hakikatnya, fase rasa adalah sebuah alarm nyata.
Usah resah, pasrah tak berarti menyerah. Berserah. Bukankan itu indah ?


Di luarnya kelihatan manis, tapi belum tentu isi di dalamnya, bisa saja asam, yah itu ungkapan orang jepang sana mengartikan kata Orenji. (http://raditherapy.com/2013/08/review-la-tahzan-jangan-bersedih/)

Tentang penilaian kita terhadap seseorang, menilainya saja dari luar sama saja kita menghakimi sisi dalamnya.
Cinta yang tercover dengan manisnya kebahagian, akankah bisa tercurahkan ? Bagaimana jika pada akhirnya pahitnya harapan justru terealisasikan ?
Orenji. . .
Rasa tidak bisa di paksa. Mau seyakin apapun kamu dengan dia, kalau Tuhan berkata tidak, Kamu bisa apa ?
Senyumnya begitu manis, membuat hati meringis sadis. Penampilannya aduhai romantis. Tapi satu yang membuat hatimu miris, dia tidak tertuju padamu. Apalah dayamu nak *_*
Orenji. . .
Salamnya ramah ketika kamu sapa, tutur katanya terstruktur penuh cinta. Iya, penuh cinta dengan orang-orang di sekitarnya saja. lalu bagaimana  'penuh cinta' nya kepadamu yang notabennya jauh dari jangkauannya ? (".")
Orenji. . .
Konklusinya adalah, "Dia yang manis, Kamu yang asam" -.-
Bersabarlah, Orenji tak melulu seperti itu, Masih ada Dzat yang mampu membolak-balikkan hati. Semoga saja, Semua akan manis pada waktunya :)



Sunday 4 October 2015

Kamu, Storyku, Dan History kita.

"Dia, manusia yang kamu kejar, masihkan menyisakan sedikit nalar untuk terus-menerus menjadi wajar ?".

  • Mengagumimu dalam ketidaktahuanku adalah apa-apa bagiku.

Sedikit sekali yang aku tahu tentangmu, tentang ceritamu, tentang kehidupanmu, dan semua tentangmu adalah sebuah teka-teki untukku. Layaknya soal matematikan yang harus terpecahkan, aku tidak memiliki rumus pasti untuk bisa mendapatkan hal ihwal tentangmu. Aku hanyalah sosokku yang entah akupun tak tahu kenapa terobsesi olehmu. Bagaimana mungkin aku begitu mengagumimu, apa dan bagaimana kamupun aku tidak tahu.

  • Waktu, Yang lalu begitu syahdu, Yang kini kian membelenggu.
Kepadamu, Rahasiaku yang masih tertata rapi dalam barisan ceritaku. Sampai waktu yang mengenalkanmu padaku, Hingga waktu yang mempertemukan keempat bola mata dalam satu tatapan tanya, dan pada akhirnya, waktuku dan waktumu harus terpisah pada jarak yang tak seberapa. Beda kota, Beda republika. Tapi percayalah, Doa selalu teriring di tengah-tengah kita. Dan adakalanya, rindu yang mengaduh selalu menjadi bait dalam rentetan cerita.


  • Estimasi waktu yang ada, akhirnya mengharuskan kita untuk berekspedisi menuju Kehidupan yang sesuai Syariat-Nya.
Adalah aku, Perempuan akhir zaman yang hanya mampu memupuk rinduku dalam Naungan Tuhanku. Seberapa dahsyat nya pengagumanku padamu, pada akhirnya Aku hanya bisa berserah pada Kehendak-Nya. Bukan bermaksud melupakanmu, hanya saja sedikit menyimpan kenangan yang saban hari memenuhi otakku. Kamu. Memori tentangmu terlalu asik untuk di lupakan, dan telalu mengusik untuk sekedar di simpan menjadi kenangan. Dan melepaskan, seharusnya menjadi sebuah keikhlasan


  • Apalah dayaku, Kamu hanya akan menjadi "pewayangan" dalam setiap alur ceritaku.
Dan pada akhirnya, Skenario Allah adalah yang terbaik dari segala yang terbaik. Selalu ada hal yang tersingkap dalam sebuah momentum keadaan. Dan Keterbaikan adalah salah satu Bonus yang Allah berikan dari setiap kejadian. Tatkala kamu percaya, Insha Allah, kamulah pemeran nyata dalam cerita ini. Kamu dan segala bentuk pengagumanku kepadamu, akhirnya harus terbantahkan. Bukan sebuah kesedihan, melainkan sebuah pembelajaran yang akan menguatkan. Toh pada akhirnya, Mengagumimu dalam keheningan adalah sebuah kesejukan.